Jumat, 27 Oktober 2017

ANGKATAN 38 STM PL CIREBON



TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN



 
PRODUK – PRODUK SAMPINGAN PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN

a.             TERASI
Terasi merupakan produk sampingan hasil perikanan yang umumnya dibuat dari rebon (udang kecil, teri atau jenis – jenis ikan lainnya). Namun, ada pula terasi yang dibuat dari ptongan kepala, sirip, maupun kulit udang atau ikan sehingga kadar proteinnya rendah.
Ciri – ciri terasi yang baik :
a.              Warna gelap
b.             Bau has terasi, tidak tengik/sengak
c.              Tidak ada kotoran berupa pasir, sisa ikan atau bahan lainnya.
Catatan :
a.              Belilah terasi dalam jumlah sedikit karena produk ini mempunyai kadar air tinggi(sekitar 40% jia disimpan terlalu lama dapat menyebabkan kerusakan.
b.             Belilah terasi yang terbungkus kertas/plastic.
c.              Jangan beli terasi yang berwarna merah, karena dikhawatirkan mengandung zat warna rhodamin B. Zat warna ini telah dilarang pemerintah untuk digunakan dalam produk makanan karena dapat mengakibatkan kanker.
d.             Saat hendak dipakai sebaiknya terasi dibakar, dikukus/digoreng terlebih dahulu. Sedapat mungkin tidak menggunakan terasi mentah.. selain untuk membunuh mikroba yang telah tumbuh, perlakuan di atas juga dapat meningkatkan aroma terasi.
Mutu terasi ada dua macam. Mutu I mempunyai kandungan protein minimal 20%. Mutu II kandungan proteinnya minimal 15%. Umumnya terasi yang dijual di pasar tidak dikemas dengan label yang lengkap sehingga konsumen tidak bisa membedakan mana yang tergolong mutu I dan mana yang mutu II


b.             KERUPUK IKAN ATAU UDANG
Produk ini terbuat dari daging udang atau ikan yang dicampurkan ke dalam adonan tepung tapioca serta bahan pembantu lainnya sehingga homogen. Campuran ini kemudian dikukus dan dicetak kedalam berbagai macam bentuk.

Ciri – ciri kerupuk yang baik :
a.              Teksturnya keras. Kerupuk yang lembek tidak tahan disimpan lama kecuali dikeringkan terlebih dahulu.
b.             Warna kerupuk jernih.
c.              Permukaan halus, tidak terlihat kotoran seperti batu – batu halus atau potongan tubuh serangga.
Catatan :
Jika membeli kerupuk udang/kerupuk ikan dalam kemasan, pilih kemasan yang baik untuk memperpanjang usia simpan. Label sebaiknya lengkap untuk membantu konsumen dalam mengolah atau melakukan tindakan bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Sebelum diolah lebih baik kerupuk dikeringkan lebih dahulu dengan cara dijemur agar kadar air menurun. Kadar air yang terlalu tinggi membuat minyak menjadi boros dan kerupuk tidak bagus mekarnya. Goreng dalam minyak yang berpanas sedang. Panas kurang membuat kerupuk tidak mekar, sedangkan panas yang tinggi menyebabkan kerupuk cepat gosong.


c.              PETIS
Petis adalah produk olahan berbentuk pasta yang umumnya terbuat dari udang ditambah bumbu dan tepung bersa atau kanji. Petis sari udang berharga lebih mahal dibanding petis daging udang dan biasanya lebih disukai konsumen. Petis dapat pula dibuat dari ikan atau daging, ternak, tetapi umumnya kurang disukai konsumen.
Ciri – ciri petis yang baik:
a.              Kekentalan petis sedikit lebih encer dari margarine. Yang terlampau liat biasanya mengandung banyak kanji.
b.             Warna cerah (tidak kusam) dan tidak berjamur.
c.              Rasa dan bau dari udang/ikannya dapat dikenali. Teksturnya halus dan mudah dioleskan.
d.             Label kemasannya lengkap mempunyai nomor pendaftaran dan tanggal kadaluarsa.
Berdasarkan warnanya petis udang masih dibedakan lagi menjadi petis hitam dan petis merah. Namun, yang banyak dijual di pasaran adalah petis hitam.
Agar dapat bertahan lama petis yang kemasannya telah dibuka sebaiknya disimpan dalam lemari es. Petis yang rasanya sudah berubah dan berjamur sebaiknya dibuang.

d.             TEPUNG DAN MINYAK IKAN
Tepung ikan merupkan produk yang terbuat dari bagian tubuh – tubuh ikan yang dipres, dikeringkan, lalu dibuat tepung dengan cara digiling. Adapun minyak ikan adalah produk yang berasal dari hati atau lemak ikan yang diekstrak. Kedua produk ini biasanya dihasilkan berdampingan. Produk samping nminyak ikan dihasilkan dari pabrik yang mebuat tepung ikan. Sementara pabrik yang membuat minyak ikan menghasilkan produk samping berupa tepung ikan. Jenis ikan yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan minyak dan tepung ikan biasanya cucut.
Pilihlah tepung ikan yang tidak berbau tengik. Yang berbau tengik berarti kandungan minyaknya masih tinggi, penyimpanannya jelek atau sudah disimpan terlalu lama.
Apabila membeli minyak ikan maka ambillah yang bau amisnya tidak tercium lagi, kental, berwarna bening dan bebas dari benda asing lain di dalam minyak.

e.              KECAP IKAN
Produk ini merupakan hasil permentasi yang mempunyai cita rasa berbeda dengan kecap yang terbuat dari kedelai. Warna kecap ikan bening kekuningan sampai coklat muda. Rasanya pun agak asin dang mengandung banyak senyawa nitrogen.
Kecap ikan yang dijual dipasaran umumnya dikemas dalam wadah gelas.