Jumat, 27 Oktober 2017
TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
PRODUK
– PRODUK SAMPINGAN PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN
a.
TERASI
Terasi
merupakan produk sampingan hasil perikanan yang umumnya dibuat dari rebon
(udang kecil, teri atau jenis – jenis ikan lainnya). Namun, ada pula terasi
yang dibuat dari ptongan kepala, sirip, maupun kulit udang atau ikan sehingga
kadar proteinnya rendah.
Ciri
– ciri terasi yang baik :
a.
Warna gelap
b.
Bau has terasi, tidak tengik/sengak
c.
Tidak ada kotoran berupa pasir, sisa
ikan atau bahan lainnya.
Catatan :
a.
Belilah terasi dalam jumlah sedikit
karena produk ini mempunyai kadar air tinggi(sekitar 40% jia disimpan terlalu
lama dapat menyebabkan kerusakan.
b.
Belilah terasi yang terbungkus
kertas/plastic.
c.
Jangan beli terasi yang berwarna merah,
karena dikhawatirkan mengandung zat warna rhodamin B. Zat warna ini telah
dilarang pemerintah untuk digunakan dalam produk makanan karena dapat
mengakibatkan kanker.
d.
Saat hendak dipakai sebaiknya terasi
dibakar, dikukus/digoreng terlebih dahulu. Sedapat mungkin tidak menggunakan
terasi mentah.. selain untuk membunuh mikroba yang telah tumbuh, perlakuan di
atas juga dapat meningkatkan aroma terasi.
Mutu terasi ada dua macam. Mutu I
mempunyai kandungan protein minimal 20%. Mutu II kandungan proteinnya minimal
15%. Umumnya terasi yang dijual di pasar tidak dikemas dengan label yang
lengkap sehingga konsumen tidak bisa membedakan mana yang tergolong mutu I dan
mana yang mutu II
b.
KERUPUK
IKAN ATAU UDANG
Produk
ini terbuat dari daging udang atau ikan yang dicampurkan ke dalam adonan tepung
tapioca serta bahan pembantu lainnya sehingga homogen. Campuran ini kemudian
dikukus dan dicetak kedalam berbagai macam bentuk.
Ciri
– ciri kerupuk yang baik :
a.
Teksturnya keras. Kerupuk yang lembek
tidak tahan disimpan lama kecuali dikeringkan terlebih dahulu.
b.
Warna kerupuk jernih.
c.
Permukaan halus, tidak terlihat kotoran
seperti batu – batu halus atau potongan tubuh serangga.
Catatan :
Jika
membeli kerupuk udang/kerupuk ikan dalam kemasan, pilih kemasan yang baik untuk
memperpanjang usia simpan. Label sebaiknya lengkap untuk membantu konsumen
dalam mengolah atau melakukan tindakan bila terjadi sesuatu yang tidak
diinginkan.
Sebelum
diolah lebih baik kerupuk dikeringkan lebih dahulu dengan cara dijemur agar
kadar air menurun. Kadar air yang terlalu tinggi membuat minyak menjadi boros
dan kerupuk tidak bagus mekarnya. Goreng dalam minyak yang berpanas sedang. Panas
kurang membuat kerupuk tidak mekar, sedangkan panas yang tinggi menyebabkan
kerupuk cepat gosong.
c.
PETIS
Petis
adalah produk olahan berbentuk pasta yang umumnya terbuat dari udang ditambah
bumbu dan tepung bersa atau kanji. Petis sari udang berharga lebih mahal dibanding
petis daging udang dan biasanya lebih disukai konsumen. Petis dapat pula dibuat
dari ikan atau daging, ternak, tetapi umumnya kurang disukai konsumen.
Ciri
– ciri petis yang baik:
a.
Kekentalan petis sedikit lebih encer
dari margarine. Yang terlampau liat biasanya mengandung banyak kanji.
b.
Warna cerah (tidak kusam) dan tidak
berjamur.
c.
Rasa dan bau dari udang/ikannya dapat
dikenali. Teksturnya halus dan mudah dioleskan.
d.
Label kemasannya lengkap mempunyai nomor
pendaftaran dan tanggal kadaluarsa.
Berdasarkan
warnanya petis udang masih dibedakan lagi menjadi petis hitam dan petis merah. Namun,
yang banyak dijual di pasaran adalah petis hitam.
Agar
dapat bertahan lama petis yang kemasannya telah dibuka sebaiknya disimpan dalam
lemari es. Petis yang rasanya sudah berubah dan berjamur sebaiknya dibuang.
d.
TEPUNG
DAN MINYAK IKAN
Tepung
ikan merupkan produk yang terbuat dari bagian tubuh – tubuh ikan yang dipres,
dikeringkan, lalu dibuat tepung dengan cara digiling. Adapun minyak ikan adalah
produk yang berasal dari hati atau lemak ikan yang diekstrak. Kedua produk ini
biasanya dihasilkan berdampingan. Produk samping nminyak ikan dihasilkan dari
pabrik yang mebuat tepung ikan. Sementara pabrik yang membuat minyak ikan
menghasilkan produk samping berupa tepung ikan. Jenis ikan yang digunakan
sebagai bahan baku pembuatan minyak dan tepung ikan biasanya cucut.
Pilihlah
tepung ikan yang tidak berbau tengik. Yang berbau tengik berarti kandungan
minyaknya masih tinggi, penyimpanannya jelek atau sudah disimpan terlalu lama.
Apabila
membeli minyak ikan maka ambillah yang bau amisnya tidak tercium lagi, kental,
berwarna bening dan bebas dari benda asing lain di dalam minyak.
e.
KECAP
IKAN
Produk
ini merupakan hasil permentasi yang mempunyai cita rasa berbeda dengan kecap
yang terbuat dari kedelai. Warna kecap ikan bening kekuningan sampai coklat
muda. Rasanya pun agak asin dang mengandung banyak senyawa nitrogen.
Kecap ikan yang
dijual dipasaran umumnya dikemas dalam wadah gelas.
Langganan:
Postingan (Atom)